7 Permainan Tradisional yang Seru

 

Hadirnya gadget dan kecanggihan teknologi, membuat bentuk gamenya semakin berbeda. Cukup unduh penyedia aplikasi game, semuanya bisa bermain dan terhibur. Beberapa game juga bisa dimainkan tanpa musuh.

Dengan kemudahan ini, permainan tradisional idn poker menjadi tidak umum karena anak-anak lebih suka bermain di smartphone. Nyatanya, masih banyak manfaat permainan tradisional yang tidak didapat dari perangkat tersebut. Misalnya, Anda bisa berlatih berkolaborasi atau bersosialisasi langsung dengan anak lain.

Jika Anda sendirian, apakah Anda masih ingat permainan tradisional yang Anda mainkan sebelumnya? Inilah 7 permainan tradisional yang bisa diajarkan sekarang untuk anak kecil.

1. Dakon atau congklak

Apakah Anda ingat permainan dengan lubang kecil yang harus diisi lingkaran dengan biji atau batu kecil? Biasanya kita menyebutnya dakon atau umuk. Hampir setiap daerah di Indonesia mengenal game yang Anda mainkan.

Awalnya dibawa oleh pedagang Arab yang datang ke Indonesia. Dakon menggabungkan strategi, di mana pemain harus piawai memanfaatkan peluang untuk mendapatkan benih paling banyak.

2. Gobak sodor

Hanya sedikit anak kecil yang tahu dan memainkan permainan Gobak Sodor saat ini. Permainan ini bisa dimainkan oleh 3-5 orang dan membutuhkan ketangkasan serta strategi cepat untuk bisa menembus wilayah lawan.

Saat ditularkan ke anak, ada beragam manfaat yang bisa dipahami. Diantaranya adalah kebersamaan dan pengendalian diri. Selain itu, anak juga diajari untuk terus berusaha di tengah kemungkinan terkecil. Kedua tim harus memiliki strategi serangan atau pertahanan yang tepat waktu.

3. Lompat tali

Ingatkah Anda dengan karet gelang yang diikat dengan rantai seperti jalinan? Braid digunakan sebagai mainan yang disebut lompat tali. Dengan permainan ini, anak-anak akan menggunakan keterampilan, konsentrasi, dan ketangkasannya.

Dimulai dengan dua orang yang memegang tali, dia akan melepaskan tali itu tinggi-tinggi. Dari perut, dada, telinga, kepala, hingga setinggi tangan yang terangkat di atas kepala. Jika gagal, itu berarti anak-anak. Gim ini berarti semakin lama Anda hidup, semakin banyak rintangan yang harus Anda atasi.

4. Petak umpet

Hide merupakan permainan tradisional yang cukup populer. Boleh bermain dengan dua orang, tapi lebih menyenangkan jika dimainkan dengan berbagai pemain. Mulai pertahanan, dia akan menemukan bahwa pemain lain bersembunyi. Penjaga biasanya akan menutup matanya selama waktu yang disepakati, antara 10-100 detik.

Semakin luas lapangan atau area bermainnya, jalannya akan semakin baik. Jika tertantang mencari pemain tersembunyi, motorik kotor anak akan terasah. Selain itu, kreativitas dan kepekaan anak juga meningkat.

5. Bola bekel

Anda tinggal menyiapkan bola karet dan empat buah logam. Melalui berbagai level yang dimainkan, pemain harus memilih atau memainkan Chips sesuai dengan levelnya. Untuk memulai, gulung bola ke atas dan biarkan memantul sekali. Pada saat yang sama, Anda perlu mengambil langkah kecil.

Sebelum bola memantul kembali, balita Anda harus dibawa atau digulingkan sesuai dengan level permainannya. Mainan ini biasanya dimainkan oleh wanita. Jumlah pemain bisa dua atau lebih. Bal Bekel akan mengasah keterampilan dan motorik anak.

6. Egrang

Biasanya panggung masih dimainkan untuk hajatan 17 Agustus. Mainan ini termasuk batang bambu yang tinggi, mengingat bagian kakinya terbuat dari bambu yang lebih pendek.

Umumnya, ini dimainkan untuk mengetahui siapa yang paling cepat berlari saat digunakan. Diperlukan keseimbangan dan ketangkasan untuk menjadi juara. Daerah tertentu seperti Yogyakarta masih memiliki budaya bermain hingga saat ini.

7. Ular Naga

Ular merupakan permainan yang membutuhkan banyak orang. Awalnya, terowongan itu ada dua tangan. Pemain lain bergantian seperti ular dan menyanyikan lagu naga. Saat lagunya berakhir, dia harus memasuki terowongan setelah salah satu pemainnya.

Ayam dan induk tertinggi. Jika kurang, serigala yang menangkap pemain yang menjadi ayam. Semakin banyak orang yang bermain, permainan akan semakin menyenangkan.

Bagikan Artikel ini